IMAM HARYONO SITE

PRIVAT BLOG (MASIH DALAM STATUS PERCOBAAN)

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Rabu, 07 Mei 2008

ETIKA KERJA DI PERUSAHAAN


Etika Kerja, merupakan sistem nilai atau norma yang dianut oleh setiap insan PERUSAHAAN termasuk pimpinannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang antara lain termasuk etika hubungan antar karyawan dan perusahaan.

Dalam menjalankan tugas, seluruh insan PERUSAHAAN berkeyakinan bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, saling percaya, inovatif, peduli, penuh semangat, maka perlu :
Memiliki dan mengamalkan Nilai-nilai PERUSAHAAN yang TEPAT ( Tumbuh, Etika, Profesional, Akuntabilitas, Integritas ) diimplementasikan dengan melaksanakan ”Paradigma” PERUSAHAAN dalam kehidupan sehari-hari berupa :
· Kami ada karena peserta, kepuasan peserta dipenuhi melalui optimalisasi nilai manfaat dan pelayanan yang prima.
· Karyawan adalah aset perusahaan dituntut kepemimpinannya hingga mampu menjadi panutan dan motivator, selalu proaktif dalam mengembangkan karyawan.
· Setiap kegiatan usaha harus menghasilkan nilai tambah, penilaian dan kompensasi terhadap karyawan diberikan atas dasar kompensasi dan kinerja, bukan atas dasar senioritas.
· Pengelolaan perusahaan mengacu pada ”Best Practice”, keputusan usaha serta pemecahan masalah diambil dengan cepat berdasarkan data/fakta yang akurat.
· Teknologi merupakan tuntutan, harus dibangun dan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.
· Perusahaan hidup dari iuran, dana harus dihimpun dan dikelola secara optimal untuk meningkatkan nilai manfaat.
· Pertumbuhan usaha mutlak diperlukan, hubungan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk memenuhi tuntutan para pihak yang berkepentingan (stakeholders), termasuk membangun hubungan yang efektif dengan masyarakat dan lingkungan.

Disamping itu seorang pemimpin harus :
· Mengajak semua karyawan memberikan kontribusi terbaik untuk ikut mewujudkan hari-hari yang indah bagi peserta.
· Memper­lakukan dan melayani karyawan sebagai rekan kerja yang setara, sehingga Karyawan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.
· Karyawan harus mendapat peluang dan perlakuan yang sama untuk maju dan berkembang.
· Meyakinkan Karyawan tentang pentingnya membangun kerja sama secara terpadu guna mencapai hasil terbaik dan melindungi kepentingan bersama.
· Menghargai dan memberikan perhatian terhadap kontribusi dan prestasi karyawan, sehingga dapat membangkitkan dan menjaga gairah kerja untuk menghasilkan kinerja yang bermakna.
· Mengajak karyawan untuk bersikap dan berperilaku profesional sesuai tata nilai PERUSAHAAN, dimulai dengan contoh dari atasan.

A. Etika Pimpinan
Pimpinan PERUSAHAAN berkewajiban
1. Mengembangkan iklim kerja yang saling meng­hargai, percaya, berbagi rasa, dan saling mendukung, sehingga terjadi kerja sama terpadu.
2. Menciptakan suasana kerja yang sehat dengan didasari hubungan yang tulus dan itikad yang baik dalam lingkungan kerja yang bersih, indah dan rapi.
3. Mengembangkan iklim kerja yang membuat karyawan mampu mengantisipasi perubahan, menumbuhkan keyakinan untuk mewu­judkan masa depan bersama yang lebih baik.
4. Melakukan koordinasi dan meningkatkan hubungan yang harmonis antar unit kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
5. Memiliki kejujuran, loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan.
6. Menghormati hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
7. Memperlakukan Karyawan:
a. Sebagai rekan kerja yang setara, terhormat, dan bermartabat;
b. Secara non-diskriminatif dan tanpa pilih kasih;
c. Sebagai orang dewasa yang mampu belajar, bekerja ber­kembang dan bertanggung jawab;
8. Mengembangkan sua­sana kerja yang sopan, sabar, manusiawi, mudah dan sederhana dengan cara:
a. Membangun dan mengembangkan interaksi dan komunikasi profesional dengan karyawan dalam suasana akrab;
b. Tidak melakukan personalisasi terhadap sesuatu permasalahan yang terjadi;
c. Menangani secara obyektif dengan cepat, tegas, dan lugas terhadap kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan karyawan yang merugikan perusahaan sesuai kewenangannya;
d. Belajar dari setiap kesalahan dan pelanggaran dalam rangka mencegah peng­ulangan dan menemukan cara yang lebih baik di masa akan datang.
e. Menunjukkan kepedulian terhadap karyawan yang sedang mengalami permasalahan pribadi, tanpa melanggar privasi dari karyawan yang bersangkutan dan tidak merugikan perusa­haan;
9. Mengajak dan memberi contoh nyata kepada karyawan untuk:
a. Bersikap dan berperilaku ramah dan terbuka dalam per­gaulan profesional maupun sosial;
b. Lebih sering berinteraksi dan berkomuni­kasi secara informal dan akrab;
c. Saling berbagi pengetahuan, informasi, dan pengalaman;
d. Menghargai pendapat dan gagasan yang berbeda:
e. Memberikan apresiasi secara tulus atas kontribusi dan keberhasilan yang dicapai karyawan;
f. Saling membantu dalam upaya mencari solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi di tempat kerja;
g. Menghargai sesama karyawan yang memiliki pendapat, sudut pandang, dan keyakinan yang berbeda dengan dirinya;
h. Tidak melecehkan atau merendahkan harga diri sendiri maupun karyawan lain;
i. Menunjukkan ketabahan dan daya tahan pada waktu menghadapi permasalahan serius di tempat kerja;
j. Berani mengakui kesalahan dihadapan karyawan.
10. Meyakinkan dan me­nunjukkan kepada karyawan melalui perilaku nyata bahwa dirinya adalah :
a. Dapat diandalkan untuk membantu karyawan mencari solusi dari permasalahan di tempat kerja;
b. Pendengar yang penuh perhatian dan meng­hargai pendapat karyawan;
c. Dapat memberikan arah dan pegangan kepada karyawan yang menghadapi situasi tidak kondusif di tempat kerja;
d. Dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan diri karyawan dan perusahaan;
e. Toleran dan memberikan ruang bagi kesalahan yang jujur agar karyawan dapat belajar dari kesalahan tersebut.
11. Menggairahkan suasana kerja dengan menstimulasi pemikiran karyawan secara intelektual dengan memberikan pe­luang untuk:
a. Mengajukan gagasan dan pendapat secara terbuka yang dapat dipahami maknanya oleh karyawan lain;
b. Saling berbagi pengetahuan, informasi;
c. Belajar secara konstruktif dari kesalahan, kegagalan, maupun keberhasilan sendiri dan atau pihak lain;
d. Menahan diri untuk tidak mendominasi pembicaraan dengan karyawan.
12. Menjadi sumber inspi­rasi dan motivator bagi karyawan dengan cara:
a. Menunjukkan kerja terbaiknya yang bernilai-guna, dan bermakna secara berkesi­nambungan;
b. Menyadarkan karyawan bahwa masa depan yang dicita-citakannya adalah masa depan bersama dengan menunjukkan integritas, daya tahan, dan persistensi;
c. Secara konsisten menunjukkan komitmen untuk memajukan perusahaan.
d. Menunjukkan kesetiakawanan kepada karyawan dan tidak menghindar dari tanggungjawab, terutama pada waktu menghadapi tantangan, kesulitan, dan kondisi kritis.
13. Membangkitkan inspi­rasi karyawan dengan cara:
a. Meyakinkan karyawan bahwa mengem­bangkan karir di lingkungan PERUSAHAAN adalah pilihan terbaik;
b. Meyakinkan karyawan bahwa kesejahteraan karyawan ditentukan oleh kerja keras;
c. Meyakinkan semua karyawan memiliki peluang untuk maju bersama perusahaan;
d. Menunjukkan apresiasi dan menghargai setiap kontribusi dan sukses yang dihasilkan karyawan;
e. Memberikan komitmen, dukungan, serta menyediakan sumber daya yang diperlukan secara tepat waktu untuk memungkinkan karyawan bekerja optimal.
14. Membangun dan me­melihara suasana keterbukaan dan keakraban di lingkungan kerja agar karyawan tetap optimis da­lam menghadapi perubahan dan tantangan kerja yang terus meningkat.
15. Membuktikan bahwa di­rinya pantas dijadikan panutan dengan menunjukkan keahliannya dalam menangani tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya serta tidak melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain.
16. Menjaga citra dan wiba­wa dengan :
a. Menghindari penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan;
b. Menghindari membicarakan hal­-hal negatif tentang karyawan;
c. Tidak memberikan tugas kepada karyawan yang berdampak mengorbankan hak karyawan bersang­kutan dan atau orang lain.


B. Etika Karyawan terhadap Pimpinan
Karyawan PERUSAHAAN berkewajiban
1. Membiasakan diri untuk mengembangkan saling pengertian dengan pimpinannya, baik melalui komunikasi formal maupun informal, serta berinteraksi secara terbuka, tulus dan santun.
2. Menunjukkan kepada pimpinannya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama dengan cara:
a. Menghargai, memahami arahan dan bimbingan pimpinan serta menjadi tindakan nyata;
b. Menunjukkan tanggung jawab terhadap perilaku dan tindakannya;
c. Menjalankan peran dan fungsinya sesuai arahan serta bimbingan pimpinannya dengan santun;
d. Menunjukkan solidaritas tinggi dengan tetap menjaga kebebasan untuk memberikan kritik yang konstruktif;
e. Memberi pertimbangan konstruktif kepada pimpinannya bagi penyempurnaan tujuan bersama.

3. Mengembang­kan suasana kerja yang kondusif dengan cara:
a. Mendengarkan, menghargai, dan menang­gapi secara positif pendapat dan gagasan yang berbeda;
b. Bekerja sama dengan pimpinannya;
c. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan sema­ngat inovasi.
d. Menunjukkan sikap optimis dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan;
5. Menunjukkan kepedulian yang tinggi dan kesediaan yang tulus untuk membantu pimpinannya yang sedang menghadapi permasalahan tanpa mengganggu pri­vasinya.
6. Menghargai pimpinannya dengan cara:
a. Memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai tujuan.
b. Menjaga agar perbedaan pendapat atau per­selisihan yang terjadi diantara karyawan dapat diselesaikan oleh karyawan sendiri;
c. Menghargai semua bantuan, dukungan, dan bimbingan pimpinannya.

7. Menunjukkan rasa tang­gung jawab profesional dengan :
a. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja­nya tetap bersih, tertib, dan teratur;
b. Menggunakan sumber daya perusahaan se­cara hemat, efektif, dan efisien;
c. Tidak menggunakan sumber daya perusa­haan untuk kepentingan pribadi;
d. Tetap menjaga rahasia perusahaan.

C. Etika Sesama Karyawan
Sesama karyawan harus :
Membangkitkan semangat karyawan lain untuk pe­ngembangan diri;
Menjaga rasa kebersamaan yang dilandasi kesadaran untuk mencapai cita-cita bersama, serta setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berperan-serta dan berkembang.
Mengembangkan iklim kerja profesional, terbuka, apresiatif di lingkungan unit kerjanya, dengan tetap men­jaga suasana kekeluargaan yang tulus.
Mengembangkan dan menjaga semangat pembaharuan yang dijalan­kan melalui proses berbagi informasi, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan.
Mengembangkan sema­ngat dengan mengutamakan kepentingan perusahaan.
Saling mengingatkan dalam melaksanakan tugas dan bersedia menerima nasihat serta kritik untuk memperbaiki kinerja individu maupun perusahaan.
Mengutamakan pengambilan keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Mengembangkan kebia­saan untuk:
a. Bertegur sapa diantara sesama mereka de­ngan cara yang santun dan ceria;
b. Berkomunikasi secara formal maupun infor­mal diantara sesama karyawan di tempat kerja maupun di luar tempat kerja;
c. Menghargai perbedaan pendapat dan saling mendukung pada waktu menangani tugas;
d. Menghargai kontribusi dan bantuan yang diberikan karyawan lain;
e. Menumbuhkan kebiasaan untuk membang­kitkan semangat dan membantu karyawan lain dalam mengatasi permasalahan kerja;
f. Menunjukkan kepedulian terhadap pening­katan kualitas kerja;
Menghindarkan diri dari ucapan dan atau tindakan yang dirasakan sebagai pelecehan atau merendahkan martabat karyawan lain.
Saling menjaga serta saling melindungi privasi dan kepentingan sesama karyawan.
Karyawan berkewajiban memberikan tanggapan dan bantuan yang tulus kepada karyawan lain yang membutuhkan.
Karyawan berkewajiban memberi masukan dan menyampaikan gagasan yang obyektif.

D. Etika terhadap Tugas dan Jabatan
1. Mentaati peraturan yang berlaku.
2. Terus menerus berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan atau dengan usaha sendiri.
3. Mampu mengambil keputusan sesuai dengan kewenangannya dan berani menanggung resiko atas keputusan yang diambil.
4. Memiliki kewajiban dan bertanggung jawab terhadap fungsi dan perannya dalam pekerjaan.
5. Menguasai, menghayati dan mencintai tugas serta selalu berusaha meningkatkan mutu hasil kerjanya.
6. Berupaya dengan gigih dan pantang menyerah dalam mencapai target kinerja individu maupun perusahaan.
7. Bersikap sederhana, hemat, cermat dalam menggunakan sumber daya perusahaan.
8. Tidak boleh mencari keuntungan untuk diri sendiri atau orang lain melalui penyalahgunaan jabatan.
9. Bersedia mengakui kesalahan bila memang melakukannya dan tidak lari dari tanggung jawab.

E. Etika terhadap Perusahaan
Pimpinan/Karyawan berkewajiban :
1. Mengamankan asset perusahaan dan menggunakannya secara efisien dan efektif.
2. Menjual, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan asset perusahaan secara sah.
3. Menggunakan fasilitas kantor hanya untuk kepentingan Perusahaan.
4. Mengamankan informasi penting perusahaan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
· Tidak diijinkan menyampaikan informasi rahasia Perusahaan kepada siapapun yang tidak mempunyai kewenangan untuk mengetahuinya.
· Akses informasi hanya dapat dilakukan sesuai dengan kewenangan dan lingkup kerjanya.
5. Menyadari bahwa kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan sangat ditentukan oleh upaya yang dilaksanakan saat ini.
6. Senantiasa berusaha menemukan sistem kerja yang terbaik serta mampu melihat kemungkinan cara-cara lain yang lebih baik untuk kepentingan perusahaan.
7. Mengupayakan agar semua aktivitas perusahaan berhasil guna dan berdaya guna.




F. Etika terhadap Peraturan dan Norma
Pimpinan/Karyawan berkewajiban :
1. Tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum.
2. Senantiasa menjunjung tinggi Peraturan perundangan dan norma perusahaan.
3. Menghindarkan diri dari benturan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
4. Menolak imbalan atau hadiah dari pihak lain yang ada hubungannya dengan keputusan yang diambil dalam pelaksanaan tugasnya
5. Memberikan pelayanan dan transaksi usaha yang bermanfaat dan menguntungkan bagi peserta.
6. Dilarang bekerja untuk perusahaan lain, kecuali dengan penugasan tertulis dari perusahaan.
Tidak diizinkan menjadi anggota, pimpinan, aktivis dalam partai-partai politik.

G. Etika terhadap Peserta
Pimpinan/Karyawan berkewajiban :
1. Memelihara kepercayaan peserta melalui hubungan yang baik dan senantiasa meningkatkan kepuasan peserta melalui peningkatan kualitas pelayanan.
2. Memberikan informasi kepada peserta yang ber­kaitan dengan pelayanan perusahaan secara adil, cepat, lengkap, dan akurat.
3. Menghargai dan mem­berikan apresiasi yang tulus kepada peserta.

H. Etika terhadap lingkungan kerja
Pimpinan/Karyawan berkewajiban :
1. Menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bersih, indah dan rapi.
2. Menghindari pemakaian, mengedarkan dan menjual obat terlarang.
3. Menghindari membawa senjata api/tajam atau alat lain yang dapat dipergunakan untuk melakukan ancaman dan tindak kekerasan dilingkungan kerja.
4. Mengetahui prosedur dan metode penyelamatan dari kebakaran yang telah disediakan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda